Sejarah Muhammadiyah Gading

Persyarikatan Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Kauman pada tahun 1912 berkembang pesat di daerah – daerah lain termasuk desa Gading Belangwetan ini. Di desa ini yang membawa adalah K. Sidiq dari Gading Sawahan Belangwetan Klaten Utara. Sekitar tahun 1932 beliau mulai mengadakan pengajian rutin di rumahnya, diikuti oleh anggota masyarakat dan langsung dibina oleh K.H. Ibrahim yang saat itu menjadi Ketua Muhammadiyah Cabang Klaten (sekarang disebut Pimpinan Daerah Muhammadiyah/PDM Klaten).

Atas kegigihan beliau dari tahun ke tahun semakin berkembang sehingga mulai tahun 1948 muncul tokoh Muhammadiyah yang militan yaitu K.H. Muh. Mudzakir, beliau merupakan penerus dari K.Sidiq. K.H Muh. Mudzakir pada saat itu merupakan tokoh sentral dari pergerakan muhammadiyah di wilayah gading dan sekitarnya. Hampir setiap malamnya digunakan untuk mengajar ilmu agama Islam ke kelompok-kelompok se belangwetan dan sekitarnya. Beliau menanamkan pengetahuan agama Islam yang sesuai dengan visi dan misi Muhammadiyah. Beliau juga memotori berdirinya madrasah-madrasah diniyah yang didirikan di tanah-tanah wakaf dari anggota Muhammadiyah. Dengan adanya madrasah diniyah maka perkembangan Muhammadiyah semakin pesat sehingga banyak bermunculan tokoh-tokoh Muhammadiyah yang membantu perjuangan dari K.H Muh. Mudzakir. Tokoh muhammadiyah lain diantaranya H. Padmodiharjo, H. Muqorir, H. Kasri Mardi Raharjo, H. Dahwan, H. Maryadi, H. Syamsul Hadi, H. Sudarno dan kawan-kawan yang terus menerus memperjuangkan visi dan misi muhammadiyah di desa Belangwetan dan sekitarnya. Seiring dengan kepercayaan masyarakat kepada Muhammadiyah maka banyak anggota Muhammadiyah yang kelebihan rejeki mewakafkan tanah-tanahnya untuk kepentingan perjuangan Muhammadiyah. Sampai sekarang ada kurang lebih 35 tanah wakaf yang dikelola Muhammadiyah Gading, ada yang digunakan untuk Masjid-Masjid, Sekolahan, TPA dan Parkir Motor dikawasan Rumah Sakit Islam Klaten serta ada yang untuk pertanian. Dari sekian banyak tanah wakaf yang paling produktif dari segi ekomoni adalah tanah wakaf seluas 3.085M2 yang digunakan untuk parkir motor/sepeda di kawasan Rumah Sakit Islam Klaten. Dari pendapat parkir motor tersebut semuanya digunakan untuk kepentingan gerakan Muhammadiyah di Belangwetan diantaranya untuk pembangunan MI, Masjid, Gedung Dakwah, honor guru, beasiswa / wali asuh tingkat SMP dan kegiatan sosial lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Pada tahun 2010, dibangun gedung Dakwah Muhammadiyah Ranting Gading untuk kepentingan dakwah ummat, khususnya masyarakat Gading dan sekitarnya. Didirikan diatas tanah wakaf H.Abdul Rodhi, S.Sos seluas 400m2, dan diresmikan oleh Prof. Dr. H. Amien Rais.